Beranda

Senin, 31 Desember 2012

KURIKULUM 2013 PELAJARAN SD DI CUKUR 7 PELAJARAN PRAMUKA JADI WAJIB





JAKARTA – Pada tahun ajaran 2013 nanti, kurikulum baru akan mulai diterapkan oleh pemerintah mulai dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.
Kurikulum SD yang kini berisi 10 mata pelajaran akan dicukur hingga 7 mata pelajaran saja. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh.
Untuk tingkat SD, katanya, saat ini ada 10 mata pelajaran yang diajari, yaitu pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, seni budaya dan keterampilan, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, serta muatan lokal dan pengembangan diri.
Tapi mulai tahun ajaran 2013/2014 jumlah mata pelajaran akan diringkas menjadi tujuh, yaitu pendidikan agama, pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, matematika, seni budaya dan prakarya, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, serta Pramuka.
“Khusus untuk Pramuka adalah mata pelajaran wajib yang harus ada di mata pelajaran, dan itu diatur dalam undang-undang,” kata Nuh.
Dalam wawancara yang diunggah di laman www.kemdiknas.go.id, Mohammad Nuh juga mengatakan pentingnya perubahan kurikulum.
“Jaman itu nanti berubah, jadi harus dimulai dari sekarang. Kalau kita tidak berubah kita akan menghasilkan generasi yang usang. Generasi yang akan menjadi beban, dan juga tidak terserap di dunia kerja,” katanya.
Mendikbud juga menyatakan bahwa metode pembelajaran akan berubah dari metode hafalan menjadi penalaran dan semuanya terintegrasi dalam tiap pelajaran. (Kemendiknas/Antara/ms)

 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengumumkan akan mengganti kurikulum untuk tahun ajaran 2013/2014 mulai dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.
Kurikulum yang baru ditegaskannya akan mengubah metode menghafal menjadi metode penalaran yang terintegrasi. Berdasarkan wawancara yang diunggah di laman www.kemdiknas.go.id, Mohammad Nuh juga yakin kurikulum barunya ini akan bertahan 4-5 tahun.
Kebiasaan berganti-ganti kurikulum ini bukanlah barang baru di dunia pendidikan Indonesia. Ini menimbulkan anggapan bahwa setiap kali Mendikbud diganti, akan muncul pula kurikulum baru.
Menanggapi anggapan ini, Mohammad Nuh justru menjawab, “Saya dihadapkan pada 2 pilihan: Apakah mempertahankan tidak usah ganti kurikulum biar ga dibilang ganti menteri ganti kurikulum, atau kedua tidak apa-apa ganti kurikulum asal ada landasan. Saya memilih yang kedua, ganti kurikulum nggak apa-apa asal punya pijakan.”
Mendikbud juga menambahkan perihal alasan penggantian kurikulum tersebut, “Jaman itu nanti berubah, jadi harus dimulai dari sekarang. Kalau kita tidak berubah kita akan menghasilkan generasi yang usang. Generasi yang akan menjadi beban, dan juga tidak terserap di dunia kerja,” katanya.
Untuk tingkat SD, misalnya, saat ini ada 10 mata pelajaran yang diajari, yaitu pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, seni budaya dan keterampilan, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, serta muatan lokal dan pengembangan diri.
Tapi mulai tahun ajaran 2013/2014 jumlah mata pelajaran akan diringkas menjadi tujuh, yaitu pendidikan agama, pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, matematika, seni budaya dan prakarya, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, serta Pramuka. (Kemdiknas/Antara/ms)

SURABAYA— Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah mempersiapkan uji publik kurikulum baru pendidikan nasional yang rencananya digelar pada Desember mendatang.
“Kurikulum baru itu sekarang masih dirumuskan tim terkait naskah akademik dan kaji ulang sebelum uji publik,” kata Mendikbud Mohammad Nuh di Surabaya, Rabu (24/10).
Nuh mengemukakan hal itu setelah meresmikan Airlangga Convention Centre (ACC) yang merupakan pusat kegiatan sivitas akademika, baik berskala regional maupun nasional.
“Dalam uji publik nanti, masyarakat punya kesempatan untuk mengkritik dan memberi saran, lalu tim akan merampungkan untuk dilaporkan kepada Wapres,” katanya.
Tentang waktu pelaksanaan kurikulum baru itu, ia menargetkan kurikulum baru sudah mulai dapat diterapkan pada tahun ajaran baru 2013.
“Karena itu, kami mengharapkan masukan dari masyarakat agar kurikulum baru nanti benar-benar sesuai dengan harapan kita semua untuk mencetak generasi berkarakter,” katanya.
Rancangan perbaikan kurikulum itu mengandaikan perubahan persentase pembelajaran akademik dengan pendidikan karakter yang diatur seimbang. (Antara/nj)